Langsung ke konten utama

Postingan

VEIL IS STANDARD OF MORALED WOMAN

  Women who don’t wear hijab are often accused of being bad women. The accusation is certainly countered with an expression that more or less mentions that women who wear the hijab are not all good, many are naughty and even commit immorality. To mediate on that, I would say that hijab is just a garment, just a piece of cloth. So, wearing hijab or not is not the benchmark that declares a woman to be good or not. Let’s talk about differences in geography. In some country, men are not really interested in women. They tend to favor things like war, trade, art, or something else. Therefore, the customs and religions of the area only instruct the women to cover their attention-grabbing "assets". In that place, hair is not something that should be covered so they don't recognize hijab. Meanwhile, on another country, men are very passionate about women. Any woman they think is beautiful will be kidnapped, touched, raped, tasted, you name it. So, local customs and the religion re...

PATUNG MENYEBABKAN KERUSAKAN SPIRITUAL DAN MORAL MANUSIA

Patung adalah benda haram yang SANGAT DILARANG keberadaanya, maupun pembuatannya. Sebab, Patung merupakan sarana praktik sihir atau aliran sesat yang menyembah selain Tuhan. Lebih-lebih kalau Patung itu elok dipandang, orang-orang PASTI terpesona dan mengagung-agungkannya. Hal ini tentu akan mendatangkan angkara murka dari Tuhan. Untuk mencegahnya, Patung-patung tersebut HARUS dihancurkan dan semua tempat ibadah yang memiliki Patung seperti tempat ibadah umat Hindu, Buddha, Kong Hu Chu, dan Nasrani HARUS ditutup atau dibubarkan agar umat manusia bisa selamat dari kemurkaan Tuhan. Apakah benar demikian? Kalau mau melihat fakta,      Umat Hindu menggunakan Patung yang mereka sebut Arca dalam beberapa upacara keagamaannya sebagai representasi simbolis dari aspek-aspek Ketuhanan dan Dewa-Dewi yang bersifat tidak terbayangkan oleh akal manusia.   Umat Buddha menggunakan Patung seperti Stupa, Roda Dharma, dan Replika Buddha sebagai peringatan tentang ajaran da...

MANUSIA PURBA ADALAH FAKTA MENYESATKAN

Teori manusia purba seringkali diperdebatkan karena bertentangan dengan ilmu agama. Versi sains, manusia adalah evolusi dari monyet. Sebab, setiap makhluk hidup di dunia mengalami evolusi. Sedangkan, versi agama, manusia diciptakan oleh Tuhan di surga dengan tanah dan segumpal darah. Memang benar, saya sebagai umat suatu agama SETUJU bahwa manusia dan monyet adalah makhluk yang berbeda. Saya juga tidak mau dikatakan keturunan monyet. Tapi, sebagai penulis filosofi, saya TIDAK SETUJU kalau bentuk tubuh manusia purba dan peninggalannya adalah sebuah kebohongan. Sepemikiran saya, manusia pertama di muka bumi tidak sepintar manusia jaman sekarang. Bahkan, saya pikir mereka tidak bisa langsung berbicara dengan suatu bahasa tertentu melainkan dengan bahasa isyarat. Badan manusia purba yang ditampakkan begitu kekar dan besar pun sekiranya masuk akal. Sebab, manusia purba hidup dengan berburu dan meramu secara manual. Mereka berkelana juga hanya mengandalkan kaki. Sehingga, tubuh mereka terben...

WAYANG ADALAH CERITA TAKHAYUL

Wayang adalah budaya dari Indonesia. Di mana, seseorang yang disebut dengan Dalang menceritakan sebuah kisah dengan menggunakan sarana boneka pipih yang terbuat dari kulit kerbau. Kisah yang dibawakan biasanya Ramayana, Krishna, Mahabharata, dan Punokawan. Dalam pentasnya, Dalang ditemani oleh penyanyi wanita yang disebut dengan Sinden dan sekelompok orang yang memainkan alat musik bernama Gamelan. Sinden bertugas menyanyikan lagu opening dan ending dengan menggunakan bahasa daerah. Kalau di Jawa, istilahnya nembang Macapat Sedangkan, pemain Gamelan bertugas memainkan soundtrack. Adanya unsur mistis nan ajaib dalam cerita, objek yang menyerupai manusia, penyanyi wanita, dan lantunan nada yang mencekam membuat beberapa oknum mengatai Wayang sebagai sesuatu yang salah dan harus dihilangkan. Katanya, dahulu pernah terjadi sesuatu yang buruk di sebuah negeri sehingga muncul ajaran yang melarang untuk bercerita tentang hal mistis di luar cerita mereka, membuat sesuatu yang menyerupai makhlu...

HARAKI INDICATED THAT JAPANESE PEOPLE AREN'T LOVE THEMSELF

Harakiri is a culture from Japan. Then, the Samurai would commit suicide by tearing his stomach if he lost a battle. They did so to pay for shame, avoid being held captive by enemies, and keep their King's secret. Now, Harakiri is carried out by high-ranking officials who are proven to be involved in acts of corruption, harassment, murder, drugs, and other major cases. At first glance, the perpetrators of Harakiri look like they don't love their lives. However, on closer inspection, Harakiri has an amazing philosophy. Namely, trust and loyalty. Trusting people is hard. But, being trusted by that person was much more difficult. Because, when we trust people, we only receive results. If such a person fails or does the worst thing like lying and denial, we just have to leave him and find someone else. Meanwhile, when we are trusted, we will feel burdened. After all, realizing a promise is not as easy as saying it. Imagine that we was failed. People won't trust us anymore...

PACARAN ADALAH TINDAKAN TERCELA

Pacaran adalah istilah untuk dua sejoli yang menjalin hubungan yang berlandaskan cinta. Sesuai slogan cinta tak pandang bulu, pacaran bisa dilakukan oleh siapapun dari kalangan manapun. Bahkan, zaman sekarang ini anak SD pun berpacaran.   Menilik kegiatannya yang mendekati zina seperti berduaan dan semacamnya, pacaran dipandang sebagai sesuatu yang haram dan harus dihindari. Itu benar. Tapi, perlu anda ketahui, ada sebuah filosofi yang menunjukkan bahwa pacaran itu sesuatu sangat krusial. Tepatnya, dari tanah Melayu. Di sana, ada sistem dan aturan main yang sangat mengagumkan. Berikut penjelasannya.   Stage pertama, pihak lelaki akan nembak atau menyatakan perasaanya kepada pihak perempuan yang disukainya lewat pantun. Kalau ditolak, sadar diri lah, mundur. Kalau diterima, lanjut ke level berikutnya. Stage kedua, pasangan dan orang tua kedua belah pihak bertemu lalu pihak orang tua memberikan tanaman pacar air kepada dua sejoli ini untuk menandakan bahwa mer...

PAHLAWAN TIDAK BERNILAI

  Selama beratus-ratus tahun, negara kita dijajah. Dari generasi ke generasi, kakek-nenek moyang kita diperbudak, ditindas, dianiaya. Penderitaan dan rasa sakit mendorong banteng-banteng Indonesia untuk memberontak. Perlawanan demi perlawanan dilakukan di berbagai sudut. Mereka bersatu, berperang siang dan malam. Tak kenal lelah, tak kenal waktu. Mempertaruhkan nyawa demi melindungi orang terkasihnya, demi terciptanya perdamaian, demi persatuan bangsa, demi masa depan yang cerah. Mereka, pahlawan kita. Berkat perjuangan dan pengorbanan mereka, kita bisa terlahir dengan BONUS tidak ada penjajahan dan peperangan lagi. Indonesia telah merdeka. Maka dari itu, diadakanlah upacara bendera, doa bersama, dan ziarah makam untuk menghormati para pahlawan yang telah gugur. Bagian ironisnya, ada oknum yang mengatai bahwa pahlawan-pahlawan yang bukan umat agama tertentu, amal baik dan pengorbanannya sia-sia. Tidak akan diterima oleh Tuhan. Kelak akan kekal di neraka. Ini sungguh menyesakkan...