Memang benar, saya sebagai umat suatu agama SETUJU bahwa manusia dan monyet adalah makhluk yang berbeda. Saya juga tidak mau dikatakan keturunan monyet. Tapi, sebagai penulis filosofi, saya TIDAK SETUJU kalau bentuk tubuh manusia purba dan peninggalannya adalah sebuah kebohongan.
Sepemikiran saya, manusia pertama di muka bumi tidak sepintar manusia jaman sekarang. Bahkan, saya pikir mereka tidak bisa langsung berbicara dengan suatu bahasa tertentu melainkan dengan bahasa isyarat. Badan manusia purba yang ditampakkan begitu kekar dan besar pun sekiranya masuk akal. Sebab, manusia purba hidup dengan berburu dan meramu secara manual. Mereka berkelana juga hanya mengandalkan kaki. Sehingga, tubuh mereka terbentuk secara alami.
Seiring berjalannya waktu, dari keturunan ke keturunan, otak manusia semakin berkembang. Saat itulah, peradaban dimulai. Manusia mulai menemukan segala sesuatu yang mempermudah hidupnya. Bahasa kerennya, teknologi. Kemudian, mereka mulai menciptakan bahasa untuk berkomunikasi. Kemudian, menciptakan huruf, kertas, dan lain sebagainya. Sehingga mau tidak mau, peninggalan-peninggalan mereka harus dipercayai kebenarannya.
Terkait dengan agama, kita juga harus percaya bahwa manusia pada zaman itu mendapat wahyu langsung dari Tuhan. Lain tempat penerimaan wahyu, lain pula ajaran yang ditetapkan. Semua punya filosofi, jangan merasa paling benar sendiri. Ingat, kita keturunan manusia, bukan setan.
*****
Sekian,
Semoga
kita damai di dunia, damai di akhirat, damai selama-lamanya 🙏
Komentar
Posting Komentar