Saya katakan, oknum-oknum itu SANGAT kurang ajar. Sebab, orang Jawa TULEN itu
beradab, beretika, dan berbudaya. Di tanah Jawa, lelakinya tidak jelalatan
seperti, maaf, lelaki di tanah sebelah. Perempuannya pun tidak murahan. Mereka membuat
dan memakai kebaya bukan untuk, maaf, menjual diri. Ada filosofi yang
melatarbelakanginya.
Pertama, potongan kebaya yang mengikuti bentuk tubuh pemakainya
melambangkan seorang wanita harus bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Kedua,
jarik ketat yang membuat sulit bergerak melambangkan seorang perempuan harus
lembut dalam bertindak, juga bertutur kata. Ketiga, ikat pinggang yang panjang
melambangkan seorang perempuan haruslah memiliki sifat penyabar.
Secara keseluruhan, kebaya melambangkan bahwa perempuan harus menjaga
kelakuannya agar tidak mempermalukan keluarga dan suami, juga harus menjadi
teladan bagi putra-putrinya. Filosofi itu tercipta karena mata orang Jawa
memandang perempuan sebagai sosok berharga yang harus dihormati, dicintai, dan
dilindungi.
*****
Sekian,
Semoga kita damai di dunia, damai di akhirat, damai selama-lamanya 🙏
Komentar
Posting Komentar